Ada Apa Dengan Negeri Ini…??

Rasanya rakyat ini masih lelah dengan kekisruhan antara lembaga-lemnbaga penegak hukum dinegeri ini. Seperti Cicak vs Buaya plus Kejaksaan, daftarpun bertambah panjang dengan tidak didengarnya aspirasi rakyat di lembaga Komisi III DPR RI.

Ada apa dengan Negeri ini..??
Pertanyaan ini masih belum terjawab. Sejak pertemuan dengar pendapat antara Komisi III DPR RI dengan jajaran Polri dan Kejaksaan Agung, minggu lalu ternyata menuai kecaman. Para anggota DPR RI ini dianggap tidak aspiratif dan tidak memperjuangkan keinginan rakyat. Mereka dianggap tidak tahu 'apa keinginan hati rakyat'.

“Mereka tidak bisa menyalami keinginan hati rakyat, dan kami tahu dalam pertemuan itu serat dengan kepentingan anggota DPR RI untuk ikut mengkebiri Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” ujar komentar-komentar miring yang disampaikan masyarakat kepada banyak media.

Tidak hanya itu, dalam editorial Metro TV, Jum’at pagi (13/11), banyak SMS pemirsa yang memberikan penilaian 0 (nol) kepada para anggota DPR RI dari komisi III ini.

SMS-SMS tersebut antara lain berbunyi, “anggota DPR itu adalah kumpulan preman”, “anggota DPR RI tidak mempunyai otak”, “wajar saja mereka mendukung polisi karena mereka ingin mengembalikan modal mereka yang banyak habis untuk kampaye kemarin”, “wakil rakyat dari dahulu sampai sekarang tidak bisa diharapkan” dan masih banyak lagi SMS pemirsa dengan nada kecaman tanda ketidakpercayaan kepada para anggota DPR RI ini.

Tidak hanya itu, Facebook 'Kecam Komisi III' Rabu (11/11/2009) pukul 09.40 WIB anggota yang tercatat mencapai 27.273 orang.

Dan ini terus bertambah, seiring dengan komentar Ketua Komisi III Benny K. Harman menyatakan siap dicopot demi membela keadilan. Ia mengaku tak masalah dikecam masyarakat karena dianggap memihak Polri dan Kejaksaan Agung.

Wah, kacau deh, saya kasihan dengan model wakil rakyat yang kayak gini...heheehee, mending nggak usah ada wakil rakyat aja yaa :)

Sebenarnya saya sangat berat untuk membuat postingan ini dengan tema seperti diatas. Tetapi, paling tidak saya bisa mengeluarkan unek-unek yang mengganjal sekarang ini.

Kenapa sih setiap kebaikan selalu mendapat tantangan. Saya pribadi sangat setuju kalau ada yang salah harus diusut tuntas dan harus menerima hukuman sesuai dengan kesalahannya.

Tetapi, kalau yang salah tidak mau mengakui kesalahannya, kemudian diaplus dengan sorak dan tepuk tangan hati ini miris juga, ada apa dengan Negara ini. Apakah Indonesia ini memang bobrok sekali, seperti pemberitaan-pemberitaan diluar negeri itu??



Submit Post To: | Digg | Technorati | del.icio.us | Stumbleupon | Reddit | BlinkList | Furl | Spurl | Yahoo | Simpy |

Artikel Terkait: